Landing page sering dianggap sebagai solusi cepat untuk menarik pelanggan. Namun, banyak pemilik bisnis heran mengapa halaman tersebut tidak muncul di hasil pencarian Google secara organik.
Sebenarnya, hal ini bukan karena landing page buruk, melainkan karena fungsinya berbeda dari halaman yang dioptimalkan untuk SEO.
Berikut penjelasan lengkapnya 👇
—
1. Fokus pada Konversi, Bukan pada Informasi
Landing page dirancang untuk mengubah pengunjung menjadi pelanggan.
Isinya biasanya singkat, langsung ke intinya, dan penuh ajakan bertindak (CTA).
Masalahnya, Google lebih menyukai halaman yang memberikan nilai informasi bagi pengguna — bukan hanya yang menjual.
> Contohnya, artikel blog berjudul “Cara Membuat Website Profesional” bisa muncul di Google karena informatif.
Sedangkan landing page “Buat Website Sekarang!” hanya berisi promosi, sehingga tidak dianggap relevan untuk pencarian umum.
—
2. Konten Terlalu Sedikit
Google menggunakan isi teks untuk menilai topik dan relevansi sebuah halaman.
Sayangnya, sebagian besar landing page hanya memiliki beberapa paragraf pendek, tanpa penjelasan mendalam.
Akibatnya, Google tidak memiliki cukup konteks untuk menentukan peringkat halaman tersebut di hasil pencarian.
> Semakin kaya konten dan kata kunci yang relevan, semakin besar peluang halaman mendapat posisi tinggi di Google.
—
3. Struktur SEO yang Terbatas
Landing page biasanya memiliki struktur sederhana:
- Hanya satu URL utama
- Minim heading (H2, H3)
- Jarang ada tautan internal
- Tidak banyak gambar atau elemen teks yang bisa diindeks
Struktur seperti ini membuat mesin pencari kesulitan memahami konteks dan hubungan antarhalaman dalam situs kamu.
Sementara itu, artikel blog atau halaman utama memiliki struktur yang lebih lengkap dan mendukung SEO dengan baik.
—
4. Tidak Diperbarui Secara Berkala
Google menyukai halaman yang aktif dan selalu diperbarui.
Sedangkan landing page biasanya bersifat statis — dibuat sekali dan jarang diubah.
Hal ini membuat Google menilai halaman tersebut kurang relevan dalam jangka panjang, terutama jika kompetitor terus memperbarui konten mereka.
—
5. Minim Backlink dari Situs Lain
Salah satu faktor penting dalam SEO adalah backlink, yaitu tautan dari situs lain yang mengarah ke halamanmu.
Landing page jarang mendapatkan backlink karena sifatnya promosional, bukan informatif.
Artikel edukatif lebih mudah mendapatkan tautan alami karena dianggap bermanfaat untuk dibagikan.
> Tanpa backlink, Google sulit menganggap landing page sebagai halaman yang otoritatif.
—
6. Tidak Didesain untuk Pencarian Organik
Tujuan utama landing page adalah mengonversi traffic dari iklan berbayar, seperti Google Ads atau media sosial.
Jadi, meskipun tampil di Google, halaman ini biasanya dioptimalkan untuk paid traffic, bukan organic traffic.
Dengan kata lain, performanya memang kuat di iklan, tapi lemah untuk hasil pencarian alami.
—
Â
Landing page tidak maksimal di pencarian Google karena:
1. Fokus pada konversi, bukan informasi
2. Jumlah konten terlalu sedikit
3. Struktur SEO terbatas
4. Jarang diperbarui
5. Minim backlink
6. Tidak ditujukan untuk SEO organik
Â
Namun, bukan berarti landing page tidak berguna.
Halaman ini tetap sangat efektif untuk iklan berbayar dan konversi cepat.
Solusi terbaik adalah menggabungkan landing page dengan artikel SEO dan website utama.
Dengan begitu, brand kamu bisa dikenal lewat pencarian organik dan tetap mendapatkan pelanggan dari kampanye iklan.
Â